Hanya catatan kecil dari seorang pemimpi kecil

Senin, 16 Februari 2009

Posted by banggundul on 20.29 | No comments
Al-Farisi dikenal sebagai kader terbaik dari murid paling brilian Quthb Al-Din Al-Syirazi (634/1236 – 710/1311) sekaligus ‘pewaris’ terhandal dari Nasiruddin Al-Thusi (597/1201 – 672/1274). Al-Farisi tercatat sebaggai alumnus utama “School of Maraghi” (sebuah lembaga iptek yang didirikan oleh Al-Thusi) dan bahkan sebagai asisten dan pengganti Al-Thusi di Tabriz.
Suter, Brockelmann, dan sejumlah pakar lain banyak menelaah dan melacak jejak karya-karya Al-Farisi termauk missalnya karya legendarisnya “Tankih” yang di terbitkan Haydarabat Deccan dalam dua volume pada 1347 – 1348/1928 -1929. bagian tertentu dari karya Al-Farisi ini pun banya dibahas dan didiskusikan, misalnya oleh E. Wiedeman dalam tulisannya “Veber die Breehung des Lichtes in Kugalu”, Erlangen 1910, yang kemudian diterbitkan ulang dalam “Aufsatze”-nya.
“Tankih” merupakan karya Al-Farisi paling impresif yang membahas secara terinci dan tuntas sosl-sos,l “optics”-nya Ibnu Al-Haytsam (354/465 – 430/1039). Dalam karyanya tersebut, Al-Farisi mengulangi dan mengembangkan ketelitian eksperimen Ibnu Al-haytsam pada kamera obscura dan mengemukakan penjelasan yang bersemangat ihwal timbulnya gejala pelangi. Diilhami oleh analogi Ibnu Sina antara tetes hujan dan sebuah permukaan gelas, dengan harapan bisa menetukan pembiasan sinar matahari melalui titik hujan. Dia juga mampu memberikan penjelasan yang valid tentang tata warna pelangi primer dan sekunder. Sesuatu yang paling mengesankan dari karyanya, dan juga karya Ibnu Al-Haytsam, adalah pendekatannya lewat ekperimen ilmiah dengan penjabaran yang menggunakan teori matematika.
Teori-teori yang berkaitan dengna palangi dianggap demikain mustahak sebab mampu mendemonstarikan beragam rupa kombinasi refraksi-reflaksi dan reflekasi-reflekasi cahaya matahari dalam setetes air yang dikaitkan dalam pelangi primer dan palangi sekunder. Penelitiannya mengenai fenomena meteorology dan selestial dengan camera obscura benar-benar ia kuasai secara luar biasa dan dilakukan secara luar biasa cemerlang.
Disamping “tankih” diatas, karya-karya Al-Farisi yang lain pun tak kalah andalnya dan tak kalah bobobtnya. Diantara sebagian karyanya yang telah diabadiakan adalah:
1.“Tadhkirat al-Ahbab” (manuskrip Koprili 941, disalin di Baghdad pada 737/1337) tentang angka-angka atau bilangan bersahabat (friendly number).
2.“Asas al-Qawa’id fi usul al-Fawa’id” (Koprili 941, dan di manuskrip-manuskrip Istambul lainnya, lihat M. Krause, “Stamber hands Chriften” 509, dan Haji Khalifa 471), merupakan sebuah syarh terhadap “Fawa’id Baha’iyya”, sebuah risalah matematika karangan Abd. Allah bin Muhammad Al-Khaddami (lahir 643/1245).
3.“Kitab al-Basa’ir fi ‘al-‘ilm-Manazir” sebuah karya bebas tentang optic.




0 komentar:

Posting Komentar

Search Our Site

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter