Mungkin sebuah pernyataan yang tak bisa dikaitkan satu sama lain, tapi terkadang ketika merasakan hal itu terkena dalam kasus ini, selalu terjadi kebimbangan, bukan sekadar satu atau dua saat, tapi terasa sampai jari tangan habis, sering rasanya dibohongi oleh kedalamannya, cuma sekali sempat sadar, hanya sekali, hanya sekali, ketika sekali itu, pernah terjawab pertanyaan ini, setelah itu hilang tak menampakan lagi.
Kalo cuma sekali tak tahu jawabnya mungkin dikesempatan berikutnya akan yakin dengannya, bukan waktu yang menunggu tapi asa yang tak menentu jiwa, bukan mimik yang akan menyapa, hanya
sebelah mata yang aku dapat.
Hmm, lama
kepercayaan padam mati tak menyeka tangis, jeritan terdengar pelu, di palung hati.
Hanya Sesalku Diam
0 komentar:
Posting Komentar